Baca Juga

Cara Belajar Menjadi Dirigen yang Benar, Istilah Dirigen (Belanda : dirigent; Inggris ; conductor) diartikan sebagai pemimpin dan pelatih (dalam hal ini, yang dimaksud adalah memimpin dan melatih sekelompok pemain musik atau paduan suara untuk memainkan karya musik). Jadi dirigen atau konduktor adalah orang yang memimpin sebuah pertunjukan musik/koor melalui gerak isyarat. Orkestra dan paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen.

Dirigen atau Conductors menggunakan jenis musik bahasa isyarat yang terdiri dari tangan, lengan dan gerak-gerik wajah daripada bicara untuk berkomunikasi dengan musisi (peserta paduan suara) dalam ansambel.
Cara Belajar Menjadi Dirigen yang Benar
Cara Belajar Menjadi Dirigen yang Benar


Menjadi seorang dirigen adalah pekerjaan yang tidak mudah karena diperlukan syarat-syarat yang harus dipenuhinya, baik secara fisik maupun mental. Adapun syarat-syarat tersebut adalah

Syarat-syaratseorang Dirigen/ Conductor yang baik :

untuk menjadi dirigen harus memperhatikan dibawah ini

a. Seorang Dirigen harus Berwibawa

Seorang dirigen harus mempunyai wibawa yang memadai, karena dia harus memimpin sekian puluh orang yang harus taat kepada aturan-aturan (baik teknis maupun naskah lagu) Sebagai seorang pemimpin dia harus mampu memberi sugesti dan motivasi kepada anggota kelompok yang dipimpinnya dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang dihadapi.

b. Seorang Dirigen harus Musikal

Seorang dirigen harus mempunyai bakat musik yang memadai misalnya : mempunyai kepekaan untuk merasakan Picth yang kurang pas/kurang tepat. Segera tahu faktor-faktor kesulitan pada sebuah lagu /karya musik dan dapat memberikan jalan keluar yang tepat.

c. Seorang Dirigen Mempunyai Pengetahuan Musik

Seorang dirigen harus mempunyai pengetahuan musik yang baik misalnya secara teknis tentang teori musik (akord-akord, bentuk-bentuk, musik, orkestrasi dll.) bahkan tidak jarang seseorang komponis juga merangkap sebagai seorang dirigen. Dengan pengetahuan musik yang lengkap tadi diharapkan dalam menyajikan suatu karya musik tidak mengalami salah penafsiran.

d. Seorang Dirigen harus Mempunyai Imajinasi

Seorang dirigen dengan kemampuan imajinasi yang baik harus bisa mengungkapkan / mengekspresikan pesan-pesan yang ada pada catatan musik/partitur tersebut menjadi sajian musik yang bisa dimengerti penontonnya.

e. Seorang Dirigen harus Sehat

Seorang dirigen yang menjadi tumpuan dari sekian banyak anggota kelompok yang dipimpinnya. Dalam memimpin suatu pertunjukan musik atau koor, Ia akan berdiri terus menerus dan akan melakukan berbagai gerakan tangan. Dan pandangannya harus merata ke semua pemain musik atau paduan suara.

f. Seorang Dirigen harus tampak simpatik

Seorang dirigen hendaknya berpakaian rapi dan penampilannya meyakinkan. Karena semua pemain musik atau peserta koor, bahkan penonton akan selalu memandangnya.

Baton atau tongkat dirigen

Ketika memimpin sebuah pertunjukan musik atau koor, seorang dirigen biasanya memegang tongkat dirigen atau disebut juga baton. Tongkat tersebut hampir serupa dengan lidi dan biasanya diberi warna putih dengan panjang tidak lebih dari 60 cm. Baton berfungsi sebagai penyambung tangan dirigen karena baton tidak diperlukan apabila dirigen memimpin ensambel kecil/kelompok paduan suara kecil yang anggotanya kurang dari 50 orang. Baton baru terasa fungsinya apabila kita memimpin orkestra/ensambel besar dengan jumlah anggota yang banyak (lebih dari 50 orang).

Teknik mendirigen

Penampilan seorang dirigen dalam memimpin paduan suara atau kelompok ensambel lainnya harus jelas, tegas dan dapat dilihat oleh semua anggota kelompok yang dipimpinnya. Cara-cara seseorang dirigen dalam memimpin adalah sebagai berikut

a. Posisi Berdiri

Badan lurus posisi salah satu kaki sedikit maju. Kedua tangan kira-kira di depan dada dengan posisi siku disamping kiri badan. Posisi tangan kanan boleh sejajar dengan tangan kiri atau sedikit lebih tinggi.
b. Gerak Tangan
Pembagian tugas tangan kanan adalah memberi tempo, sedang tangan kiri memberikan dinamika. Pada hitungan pertama musik, gerakan tangan selalu mengarah ke bawah (jatuh), sedangkan hitungan terakhir selalu mengarah ke atas.

c. Aba-aba

dalam memberi aba-aba kita harus mengetahui tanda metrum lagu tersebut. Berikut ini pola gerakan tangan saat memberi aba-aba sesuai dengan tanda metrum.

Beberapa pola gerakan tangan dalam memberi aba-aba :


Pola gerakan birama 2/4

Cara Belajar Menjadi Dirigen yang Benar

Pola gerakan birama 3/4

Cara Belajar Menjadi Dirigen yang Benar

Pola gerakan birama 4/4

Cara Belajar Menjadi Dirigen yang Benar

Pola gerakan birama 6/8

Cara Belajar Menjadi Dirigen yang Benar
Demikian kiat Cara Belajar Menjadi Dirigen yang Benar, semoga bermanfaat


EmoticonEmoticon