Sifat wajib dan mustahil bagi allah wajib diketahui oleh semua umat muslim yang mempunyai pikiran sehat, dewasa serta mempercayai keberadaan Allah beserta semua kesempurnaan yang dimilikinya. Sebenarnya, sifat wajib Allah tak terhitung banyaknya. Akan tetapi para ulama menafsirkan sifat wajib dan mustahil Allah yang wajib kita ketahui berjumlah 20.

Sifat Wajib dan Mustahil Allah beserta Dalilnya

Sifat wajib bagi Allah adalah sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah yang sesuai dengan keagunanNya sebagai pencipta alam berserta isinya. Sedangkan sifat mustahil Allah adalah kebaikan dari sifat wajib Allah, yaitu sifat yang tidak mungkin ada dan tidak layak disandarkan pada zatNya sebagai pencipta alam semesta. Adapun sifat-sifat wajib dan mustahil bagi Allah adalah sebagai berukut


#Penjelasan 20 Sifat Wajib Allah beserta Dalilnya


1. Wujud (Ada) - ﻭﺟﻮﺩ

Adanya Allah itu bukan karena ada yang menciptakan nya, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri.

Dalil Aqli
Adanya semesta alam yang kita lihat cukup untuk dijadikan sebagai alasan bahwa Allah itu ada, sebab tidak masuk akal seandainya ada sesuatu yang dibuat tanpa ada yang membuatnya.

Dalil Naqli

جلقالسموات والارض وما بينهمافي ستةايام ﷲالذى
"Allahlah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam (waktu) enam hari."(QS. AS sajdah:4)

2. Qidam (Dahulu/Awal) - ﻗﺪﻡ

Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah sebagai Pencipta yang lebih dulu Ada daripada semesta alam (yang Ia ciptakan).

Dalil aqli
Qidam hakikatnya adalah menafikan bermulanya wujud Allah SWT. Seandainya Allah tidak qodim, mesti Allah hadits, sebab tidak ada penengah antara hadits dan qodim. Apabila Allah hadits maka mesti membutuhkan muhdits (yang membuat nya) mislakan A, dan muhdits A mesti membutuhkan Muhdits yang lain, misalnya B. Kemudian muhdits B mesti membutuhkan muhdits yang lain juga, misalnya C. Begitulah seterusnya (tidak ada ujung), maka dikatakan tasalsul (peristiwa berantau), dan apabila yang ujung membutuhkan kepada Allah maka dikatan daur (peristiwa berputar). Setiap tasalsul dan daur adalah mustahil menurut akal sehat. Maka setiap yang mengakibatkan tasalsul dan daur, yaitu hudutsnya Allah adalah mustahil, maka Allah wajib dan pasti bersifat Qidam.

Dalil Naqli
 هوالاول والاخروالظاهروالباطن 
"Dialah yang awal dan yang akhir Yang zhohir dan yang bathin." (QS. Al-Hadid:3)


    3. Baqa’(Kekal) - ﺑﻘﺎﺀ

    Allah merupakan suatu zat yang Abadi dan Kekal Selamanya karena allah bersifat Baga' (Kekal).

    Dalil Aqli
    Seandainya Allah tidak wajib Baqa' (kekal), maka tidak akan disifati Qidam. Sedangkan Qidam tidak bisa dihilangkan dari Allah berdasarkan dalil yang ada dalam sifat Qidam (dahulu).

    Dalil Naqli
     كلشئ هالك إلاوجهه 
    "Tiap sesuatu akan binasa (lenyap) kecuali Dzat-nya." (QS. Qoshos:88)


      4. Mukhalafatuhu Lilhawadith (berbeda dengan Ciptaannya) - ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ

      Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeda dengan yang ia ciptakan, tidak ada hal di dunia ini yang menyerupainya.

      Dalil Aqli
      Apabila Allah menyerupai makhluknya, niscaya Allah dalah baru (Hadits), sedangkan Allah baru adalah sebuah hal yang mustahil.

      Dalil Naqli
       ليس كمثله شيئ وهوالسميع البصير 
      "Tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan Nya (Allah), dan dia lah (Allah) yang maha mendengar lagi maha melihat." (QS. Asy-Syuro:11)


        5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri) - ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻨﻔﺴﻪ

        Artinya Bahwa Allah SWT itu berdiri dengan zat sendiri tanpa membutuhkan bantuan yang lain. Maksudnya, keberadaan Allah SWT itu ada dengan sendirinya tidak ada yang mengadakan atau menciptakan.Contohnya, Allah SWT menciptakan alam semesta ini karena kehendak sendiri tanpa minta pertolongan siapapun.



        Dalil Aqli
        وتو كل على الحى الذ ى لايمو ت
        "Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup yang tidak mati." (QS. Al-Furqon:58)

          11. Sama’ (Mendengar) - ﺳﻤﻊ

          Allah SWT dapat mendengar semua suara yang ada di alam semesta. Tidak ada suara yang terlepas dari pendengaran Allah SWT walaupun suara itu sangat pelan.

          Pendengaran Allah SWT berbeda dengan pendengaran Ciptaan-Nya karena Ia tidak terhalang oleh suatu apapun, sedangkan pendengaran Ciptaan-Nya dibatasi oleh ruang dan waktu.

          ”Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS. Al Maidah:76)

          12. Basar ( Melihat ) - ﺑﺼﺮ

          Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. penglihatan Allah bersifat mutlak, artinya tidak dibatasi oleh jarak dan tidak dapat dihalangi oleh penghalang (misal: dinding).

          Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, sekecil apapun, tampak atau tidak tampak, pasti semuanya akan terlihat oleh Allah SWT.

          ”Dan Allah maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Baqarah: 265)

          13. Kalam (Berbicara / Berfirman) - ﻛﻼ 

          Allah SWT bersifat kalam artinya Allah berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya. Pembicaraan Allah SWT tentu tidak sama dengan pembicaraan manusia karena Allah SWT tidak berorgan (panca indra), seperti lidah dan mulut yang dimiliki oleh manusia. Allah SWT berbicara tanpa menggunkan alat bantu yang berbentuk apapun sebab sifat kalam Allah sangat sempurna.

          Sebagai bukti bahwa adanya wahyu Allah SWT berupa al qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul sebelum Nabi Muhammad SAW.

          "Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang jelas.” (QS. AnNisa’:164)

          14. Kaunuhu Qadirun - ﻛﻮﻧﻪ ﻗﺎﺩﺭﺍ

          Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan.
          “Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu.“ (QS. Al Baqarah:20).

          15. Kaunuhu Muridun - ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺮﻳﺪﺍ

          Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu, Ia berkehendak atas nasib dan takdir manusia.
          “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki."  (QS. Hud:107)

          16. Kaunuhu ‘Alimun - ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎﻟﻤﺎ

          Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu, mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, Allah pun dapat mengetahui isi hati dan pikiran manusia.
          “Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu.“ (QS. An Nisa’:176)

          17. Kaunuhu Hayyun - ﻛﻮﻧﻪ ﺣﻴﺎ

          Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup, Allah adalah Dzat Yang Hidup, Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah.
          "Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati." (QS. Al Furqon:58)

          18. Kaunuhu Sami’un - ﻛﻮﻧﻪ ﺳﻤﻴﻌﺎ

          Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mendengar, Allah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau doa hambaNya.
          “Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.“ (QS. Al Baqoroh:256)

          19. Kaunuhu Basirun - ﻛﻮﻧﻪ ﺑﺼﻴﺭﺍ

          Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat ( Benda yang ada ).Allah selalu melihat gerak-gerik kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.
          “Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.“ (QS. Al Hujurat :18)

          20. Kaunuhu Mutakallimun - ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺘﻜﻠﻤﺎ

          Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkata-kata, Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al Quran. Bila Al-Quran telah kita jaikan pedoman hidup, maka kita telah patuh dan tunduk terhadap Allah SWT.


          #Sifat-Sifat Mustahil bagi Allah

          Sifat Mustahil Bagi Allah artinya Sifat Yang Tidak Mungkin ada pada Allah Swt. Sifat Mustahil Allah merupakan Lawan Kata/Kebalikan dari Sifat Wajib Allah Berikut dibawah ini adalah 20 sifat-sifat mustahil bagi Allah SWT:

          1. ‘Adam - ﻋﺪﻡ

          artinya tiada (bisa mati)

          2. Huduth - ﺣﺪﻭﺙ

          artinya baharu (bisa di perbaharui)

          3. Fana’ - ﻓﻨﺎﺀ

          artinya binasa (tidak kekal / bisa mati)

          4. Mumathalatuhu Lilhawadith - ﻣﻤﺎﺛﻠﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ

          artinya menyerupai akan makhlukNya.

          5. Qiyamuhu Bighayrih - ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻐﻴﺮﻩ

          artinya berdiri dengan yang lain (ada kerjasama)

          6. Ta’addud - ﺗﻌﺪﺩ

          artinya berbilang – bilang / banyak (lebih dari satu).

          7. ‘Ajz - ﻋﺟﺰ

          artinya lemah (tidak kuat).

          8. Karahah - ﻛﺮﺍﻫﻪ

          artinya terpaksa (bisa di paksa) / Tertegah (tidak bisa menentukan).

          9. Jahlun - ﺟﻬﻞ

          artinya jahil (bodoh).

          10. Maut - ﺍﻟﻤﻮﺕ

          artinya mati (bisa mati).

          11. Syamam - ﺍﻟﺻمم

          artinya tuli.

          12. ‘Umyu - ﺍﻟﻌﻤﻲ

          artinya buta.

          13. Bukmu - ﺍﻟﺑﻜﻢ

          artinya bisu.

          14. Kaunuhu ‘Ajizan - ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎﺟﺰﺍ

          artinya Keadaannya yang Lemah.

          15. Kaunuhu Karihan - ﻛﻮﻧﻪ مكرها

          artinya Keadaannya yang Terpaksa.

          16. Kaunuhu Jahilan - ﻛﻮﻧﻪ ﺟﺎﻫﻼ

          artinya Keadaannya yang Bodoh.

          17. Kaunuhu Mayyitan - ﻛﻮﻧﻪ ﻣﻴﺘﺎ

          artinya Keadaannya yang Mati.

          18. Kaunuhu Asam - ﻛﻮﻧﻪ ﺃﺻﻢ

          artinya Keadaanya yang Tuli.

          19. Kaunuhu A’ma - ﻛﻮﻧﻪ ﺃﻋﻤﻰ

          artinya Keadaannya yang Buta.

          20. Kaunuhu Abkam - ﻛﻮﻧﻪ ﺃﺑﻜﻢ

          artinya Keadaannya yang Bisu.



          Dengan mengetahui sifat-sifat wajib dan mustahil allah maka kita akan lebih memahami dan mendekatkan diri kepada Allah sehingga akan menambah keimanan kita.


          EmoticonEmoticon